Search This Blog

Aug 7, 2015

Manfaat Doa Bagi Manusia

💬 : 0 comment

Keagungan dan Kekuatan Doa

Manusia dizaman modern banyak menggantungkan hidupnya kepada pengetahuan umum dan teknologi sehingga melupakan betapa hebatnya pengaruh doa bagi kehidupan didunia. Ketergantungan kepada materi dan hal-hal yang nyata saja tanpa mengingat bahwa terdapat unsur-unsur spiritual dan ketuhanan yang mempengaruhi kelangsungan hidup manusia sejak dahulu hingga kini.

Manusia kebanyakan lebih percaya dan hanya bergantung kepada mesin-mesin canggih, bergantung kepada dokter, fisikawan, dan lain-lain, sehingga menyebabkan kita lupa tentang kekuatan do'a.

banyak juga umat muslim yang terlalu sibuk dengan kehidupan sehari-hari karena harus bekerja seminggu penuh, kemudian bermain di waktu luang dengan hobi mereka, menghabiskan waktu dengan anak-anak, keluarga, dan kerabat, sehingga mereka tidak punya waktu untuk berdo'a.

Jika hal-hal tersebutlah yang menjadikan manusia tidak lagi peduli dengan do'a, maka kesengsaraan dan kenistaan akan menimpa padahal do'a adalah sebuah obat untuk menyembuhkan segala penyakit dan duka, do'a adalah senjata bagi orang-orang beriman.

Rasulullah S.A.W. bersabda:

"Do'a merupakan pondasi agama Islam dan merupakan cahaya langit dan bumi."

Allah Azza wa Jalla berfirman:

"Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan ni'mat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur. Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar." (Q.S. Luqman:31-32)

Jadi ayat ini dapat diaplikasikan kepada kita semua, karena kita seharusnya sabar dan bersyukur. Kapal yang berlayar di laut diumpamakan seperti kita yang mengembara di muka bumi dalam kesibukan hidup kita masing-masing, ketika keadaan baik-baik saja dan kita merasa bahagia.  Tapi kemudian ketika kita menemui kesulitan dan cobaan, kemudian kita berdo'a pada Allah dan meminta-Nya agar menyelamatkan kita dari hal-hal itu.

Jadi ayat ini merupakan sebuah pesan bagi kita agar bersyukur dan berdo'a kepada-Nya dengan tulus sepanjang waktu, tidak hanya ketika kita sedang butuh.

Beberapa orang ada yang berdo'a kepada Allah hanya ketika sedang butuh. Tapi kemudian mereka kehilangan harapan dan berkata "Aku berdo'a kepada Allah tapi jawabannya ditunda" atau "Allah tidak menjawab do'aku." Ini bukan contoh orang-orang yang bersabar dan bersyukur. Ini contoh orang-orang yang berpikir bahwa dia lebih mengetahui daripada Allah. Mungkin orang itu tidak sadar tentang konsekuensi yang mungkin terjadi jika Allah mengabulkan do'anya saat itu. Allah lebih mengetahui.

Terkadang sebuah do'a ditunda karena belum saatnya kau mendapatkan apa yang kau inginkan. Allah Azza wa Jalla selalu menjagamu, Dia menginginkan yang terbaik untukmu, Dia tidak ingin hal buruk menimpamu. Tapi kita adalah orang-orang yang tidak sabar. Kita seperti anak yang sedang demam tapi malah meminta es krim.

Pelajaran pertama yang harus kita ambil adalah, ketika kita berdo'a pada Allah, teruslah berdo'a dan jangan pernah berhenti, jangan pernah mengatakan "Do'aku belum dijawab" atau "Do'aku ditunda", tetapi katakanlah "Do'aku akan dijawab pada saat yang paling baik untukku."

Ketika kita berdo'a, kita harus membuat diri kita menjadi seorang hamba Allah yang sejati. Betapapun rendah hatinya sikap seorang budak di dunia ini kepada tuannya, kita harus jauh lebih rendah hati di hadapan Allah dibandingkan budak tadi. Jadi pertama, buatlah diri kita sebagai hamba Allah kemudian angkat tanganmu dan berdo'a kepada Allah.

Hal lain yang tidak boleh kita katakan adalah "do'a kita tidak dijawab karena dosa-dosa yang terus-menerus kita lakukan." Ketika kita tidak taat pada Allah, kita melakukan riba, makan makanan yang haram, penghasilan yang haram, dan sebagainya, maka do'a kita tidak akan dikabulkan. Tapi jika kau sungguh-sungguh bertaubat atas dosa-dosamu, kemudian kau berdo'a namun do'amu tidak langsung dijawab seperti yang kita inginkan, maka kita tidak seharusnya berkata bahwa do'anya tidak dijawab karena dosa-dosa kita.

Dan ini harus kita pahami karena banyak kesalahpahaman di antara orang-orang tentang do'a. Mereka menggunakan pernyataan para salaf, "bagaimana mungkin do'a orang itu akan dijawab ketika penghasilan mereka haram, pakaian mereka haram, makanan mereka haram, dan sebagainya?" Tapi mereka salah mengaplikasikan. Mereka mengaplikasikan pada semua orang  berdosa yang tidak menaati Allah. Tapi kita tahu berdasarkan hadist sahih dan pemahaman para ulama, jika kau melakukan istighfar dan bertaubat dengan sungguh-sungguh, kemudian kau menutupi kesalahanmu dengan amal baik, setelahnya kau berdo'a, maka do'amu akan dikabulkan. Allah tidak pernah mendzalimi, Dia-lah hakim Yang Sempurna dan dia Maha Adil. Dan semakin kita menumbuhkan ketakwaan dalam kehidupan kita, maka kita semakin mempunyai kemampuan untuk berdo'a.

Aisyah R.A. berkata bahwa Rasulullah S.A.W. bersabda "Do'a bermanfaat bagi hal-hal yang telah terjadi dan dia bermanfaat bagi hal-hal yang belum terjadi, karena sesungguhnya ketika cobaan datang dan sebuah do'a bertemu dengannya, maka keduanya akan terus-menerus berusaha saling mengalahkan satu sama lain hingga hari kiamat."

Gambar Wanita Berdoa - Manfaat Doa Bagi Manusia

Ketika kau berdo'a kepada Allah, maka mohonlah jangan sampai kelakuan buruk di masa lalu mencegahmu untuk melakukan hal baik di masa depan atau membahayakanmu di masa depan. Itulah bagaimana do'a bermanfaat bagi masa lalu.

Dan dia juga bermanfaat bagi hal-hal di masa depan yang belum terjadi. Allah Azza wa Jalla mungkin sudah menentukan musibah yang akan menimpamu di masa depan. Tapi karena do'amu "Ya Allah jagalah penglihatanku dari segala penjuru dan selamatkan aku dari musibah yang telah ditakdirkan untukku." Maka do'a itu akan naik dan bertarung dengan musibah itu hingga hari kiamat. Jadi Allah menyelamatkanmu dari musibah itu.

Dalam surat Al-Baqarah, Allah Azza wa Jalla berfirman:

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.  (Q.S. Al-Baqarah:186)

Jadi kita harus patuh dan beriman kepada Allah agar do'a kita dikabulkan. Jika kita memenuhi kedua persyaratan ini, maka Insya Allah kau akan ditunjuki jalan yang benar dan do'a kita akan dikabulkan.

Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Q.S. Al Mu'min:60)

Tapi berapa banyak dari kita yang mau meluangkan waktu dan berdo'a kepada Allah? Kita terlalu bergantung dengan teknologi dan para ahli. Ketika kita mendapat masalah, maka kita meminta kepada teman kita. Kita telah lupa pada Allah yang mempunyai kunci untuk menyelesaikan semua permasalahan kita. Dia lebih dekat kepada kita daripada urat nadi kita sendiri.

Nabi Muhammad S.A.W. bersabda "Tidak ada yang lebih mulia dalam pandangan Allah selain do'a." Allah Azza wa Jalla mencintai hamba-Nya yang meminta kepada-Nya. Kenapa? Karena Dia berfirman "Lihatlah hamba-Ku. Dia tahu bahwa tidak ada siapapun yang dapat menolongnya, kecuali Aku." Malah jika kita tidak memohon kepada-Nya, Dia menjadi marah dan mengancam kita dengan api neraka. "Mereka yang merasa tidak perlu beribadah pada-Ku, maka akan dimasukkan ke dalam neraka." Seperti yang disabdakan Nabi S.A.W. bahwa do'a adalah ibadah.

Jadi yang harus kita lakukan adalah belajar bagaimana cara berdo'a dan kapan waktunya. Rasulullah S.A.W. bersabda "Allah itu Maha Pemurah, ketika hamba-hamba-Nya berdo'a kepada-Nya, maka Allah malu untuk mengembalikan doanya dalam kehampaan (tidak dijawab)." Subhanallah. Inilah mengapa Rasulullah S.A.W. bersabda dalam hadis qudsi lainnya "Aku seperti apa yang hamba-Ku persangkakan." Jadi kalian harus berbaik sangka kepada Allah bahwa Dia akan mengabulkan do'amu, Dia malu untuk mengembalikan do'amu dalam kehampaan, dan Dia menyukai ketika kau berdoa kepada-Nya. Tapi jika kau berprasangka buruk pada Tuhanmu "Aku terlalu banyak dosa, Dia tidak akan menjawab do'aku." Maka Allah tidak akan mengabulkan do'amu.

Nabi S.A.W. bersabda

"Jika semua orang di dunia mengangkat tangan mereka dan memohon kepada Allah untuk ampunan-Nya, maka Dia akan mengampuni semua orang di dunia. Ini tidak akan menghilangkankasih sayang-Nya dalam memberi, layaknya sebuah jarum tidak akan mengangkat air laut jika dia dicelupkan ke dalam lautan."

Berapa banyak air laut yang akan menetes jika sebuah jarum dicelupkan di air laut? Tidak ada yang menetes. Itulah betapa pemurahnya Allah dan Dia selalu siap untuk memberi. Dia-lah Raja dari segala raja yang menguasai segalanya.

Dia mengajarkan kita untuk mengucapkan sebanyak 17 kali dalam shalat fardhu, yaitu "Iyya kana' buduwaiya kanastain" yang berarti "Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan." Karena kita sebagai muslim tidak butuh siapapun lagi. Dan Nabi S.A.W. juga bersabda dalam hadist lainnya dimana Allah S.W.T. berfirman "Biarkan hamba-hamba-Ku tahu bahwa Aku punya kekuasaan untuk mengabulkan permohonan hamba-hamba-Ku."

Tapi berapa banyak orang-orang yang sudah bersusah payah berdo'a namun tidak kunjung dikabulkan. Jika kau mengalami hal ini, maka masalahnya berada dalam ibadah dan ketakwaanmukepada Allah. Inilah mengapa kau tidak diberikan kemampuan untuk berdo'a. Karena aku tahu dari pengalamanku sendiri, ketika imanmu melemah dan kau lebih memprioritaskan kepentingan duniawi daripada agamamu, maka Allah tidak akan mendengarkan do'amu.

Tapi kemudian jika kau memperbaharui iman dan ketakwaanmu, kemudian kau bertaubat karena telah lalai, kau berjihad melawan nafsumu, dan kau meningkatkan ibadahmu, maka Insya Allah kemampuan kita untuk berdo'a akan dikembalikan.

Jadi kapan terakhir kali kita meminta kepada Allah "Ya Allah, jadikanlah hatiku senang ketika beribadah kepada-Mu melebihi apapun di dunia ini." Jika kita berdo'a seperti itu dengan tulus, maka Allah Azza wa Jalla akan menjawab do'a itu sehingga akan membuka jalan bagi do'a kita.

Kau tahu kisah tentang Nabi Yunus A.S. di dalam perut ikan paus? Dia menaiki sebuah kapal laut dan berlayar menjauh meninggalkan kaumnya. Dia meninggalkan kewajibannya untuk berdakwah karena kesukaran yang dihadapinya. Kemudian orang-orang di kapal itu membuangnya ke laut dan dia ditelan ikan paus. Dalam kegelapan, dia mengingat Allah dan mengucapkan "Subhanaka inni kuntum minad dzalimin, Maha Suci Allah dan aku adalah orang yang dzalim." Dia sadar telah melakukan kesalahan, dan dia meminta Allah untuk mengampuninya.

Dan kalau bukan karena do'a itu, maka dia tidak akan dikeluarkan dari perut ikan paus. Jadi karena dia berdo'a dengan begitu tulus dan sungguh-sungguh, maka dia diselamatkan Allah dari dalam perut ikan paus.Makin tulus suatu do'a, maka makin kuat do'a itu.

Jadi bagaimana caranya agar do'a kita tulus? Do'a ituharus datang dari hati. Do'a itu harus dilandasi dengan jiwa, pikiran, dan hati secara bersamaan. Nabi Muhammad S.A.W. bersabda "Sesungguhnya Allah tidak mendengarkan hati yang tidak punya keinginan." Dia tidak akan mendengarkan do'a dimana hati tidak hadir. Dia hanya mendengarkan do'a ketika hati ada disana, jiwa ada disana, serta pikiran ada disana, yaitu do'a yang kadang disertai air mata atau emosi. Ketika kita berdo'a, sebenarnya kita sedang beribadah kepada Allah. Seperti yang disabdakan Rasulullah S.A.W. bahwasanya do'a adalah ibadah.

Ada sebuah kisah tentang orang-orang yang terjebak dalam gua, dimana tiga orang sedang berkelana dan mereka memasuki sebuah gua untuk beristirahat. Tiba-tiba, mulut gua itu tertutup oleh sebuah batu besar. Jadi mereka terjebak di dalam gua ini.

Kemudian, salah satu dari tiga orang itu berkata "Pikirkanlah amal baik yang pernah kau lakukan dan mohonlah kepada Allah melalui amal baik itu agar Dia memindahkan batunya sehinggakita dapat keluar."

Jadi orang pertama mengangkat tangan dan berdo'a "Ya Allah, aku berbisnis dimana aku mempekerjakan banyak orang dan aku menggaji mereka secara berkala. Salah satu karyawanku mengundurkan diri tanpa menerima gajinya. Aku menggunakan uang itu untuk membeli lebih banyak hewan-hewan ternak. Kemudian bisnisku semakin tumbuh. Setelah beberapa lama, dia kembali dan meminta uang gajinya. Jadi aku memberikan seluruh hasil dari uangnya. Dan orang ini mengambil semuanya sehingga aku tidak menyisakan apa-apa untukku. Ya Allah, jika aku melakukan ini untuk-Mu, maka aku memohon kepada-Mu untuk membuka mulut gua ini, pindahkanlah batunya sehingga kami dapat keluar." Setelah beberapa saat, batu itu bergeser sedikit tapi tidak cukup untuk mereka keluar.

Jadi orang kedua mengangkat tangannya dan berkata "Ya Allah, aku mempunyai seorang sepupu perempuan yang sangat kucintai. Suatu hari sepupu perempuanku itu datang untuk karena sedang butuh uang. Jadi aku berkata "aku akan memberikan uangnya jika kau mau tidur bersamaku." Dia tidak langsung mengiyakannya, tapi pada akhirnya dia mau karena sedang sangat membutuhkan uang. Tapi ketika aku duduk di antara kedua pahanya, kemudian aku ingat Allah dan kemudian dia berkata "WahaiAbdullah, takutlah pada Allah." Dan ketika dia mengatakan ini, maka aku menjauh darinya. Ya Allah, jika aku melakukan ini karena-Mu dan memberikan uang tanpa menyakitinya, maka tolonglah pindahkan batu itu sedikit." Maka Allah S.W.T. menggerakkan batunya karena ketulusan do'a itu, tapi masih tidak cukup untuk ketiga orang itu keluar.

Orang ketiga melihat batu itu bergerak, jadi dia mengangkat tangannya dan berkata "Ya Allah, aku mempunyai kedua orangtua yang sudah tua renta. Dan setiap malam ketika aku sepulang bekerja di ladang, aku memberikan mereka segelas susu, kemudian barulah aku memberikan susu untuk anakku. Tapi suatu waktu, aku pulang ke rumah begitu larut malam dan anak-anakku sedang menangis karena mereka belum meminum susu mereka, dan aku enggan memberikan kepada mereka lebih dulu sebelum aku memberikannya kepada orangtuaku. Jadi aku pergi ke kamar orangtuaku dan aku lihat mereka sudah tidur. Jadi aku berdiri di sisi orangtuaku dan tidak tidur sepanjang malam dengan susu itu, menunggu mereka agar bangun dan anak-anakku tertidur dalam keadaan lapar dan haus. Dan ketika orangtuaku bangun, aku memberikan mereka susunya. Ya Allah, jika aku melakukan ini karena-Mu, maka tolong pindahkan batu ini." Kemudian batunya bergerak dan cukup untuk mereka bertiga keluar.

Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari hadist ini, salah satunya adalah bagaimana Nabi S.A.W. mengajarkan sehingga do'a kita dikabulkan. Do'a menjadi kuat jika diiringi ketulusan. Lalu amal baik kita dapat dibuat sebagai perantara kepada Allah. Saudara-saudaraku, inilah sesuatu yang telah ditinggalkan banyak umat muslim. Mereka tidak meminta kepada Allah lewat perantaraanamal baik mereka. Dan aku pernah mengalaminya sendiri.

Suatu hari, anak perempuanku masuk rumah sakit karena epilepsinya dan tidak sadarkan diri. Dia mengalami kejang-kejang yang berlangsung sekitar satu jam dan kami kehilangan harapan. Aku menghadap ke kiblat dan berdo'a, aku menyebutkan amal baikku dan memohon kepada Allah melalui amal baik ini. Ketika aku berbalik, kejang-kejangnya berhenti.  Jadi, berdo'a dengan metode ini berhasil saudara-saudaraku, kita harus percaya dan kita harus mencobanya.

Orang-orang berpikir bahwa sekali kita melakukan tawassul kepada Allah, maka amal baik itu jadi hilang. Mereka telah memakai amal baik itu dan mereka tidak bisa menggunakannya lagi, atau mereka tidak akan melihat amal baiknya di akhirat, karena amal baik itu sudah dipakai. Ini adalah kesalahpahaman. Kau dapat menggunakan amal baik yang sama berulang kali dalam melakukan tawassul kepada Allah, dan Allah masih tetap memperhitungkan amal baik itu di hari kiamat.

Cara lain agar Allah S.W.T. menjawab do'a dengan cepat adalah dengan menyebut nama dan sifat-sifat-Nya. Kau bisa menyebutkan nama-nama Allah di dalam Asmaul Husna seperti Al-Malik, Al-Qudus, ya Rahman, ya Rahim, ya Ghaffur, ya Wadud, dan lain-lain. Kau bisa menyebut sifat-sifat Allah yang sesuai dengan kebutuhanmu dan kemudian kau memohon kepada Allah S.W.T. tentang keperluanmu.

Salah satu bentuktawassul lainnya adalah dengan meminta orang-orang saleh agar mendo'akanmu. Tetapi kau sendiri juga harus berdo'a tentang keperluanmu itu. Lalu yang kedua, kau tidak boleh minta do'a kepada merekakarena kau merasa bahwa do'amu tidak akan diterima. Selama kedua poin di atas diperhatikan, maka kau dapat meminta kepada orang lain untuk mendo'akanmu.

Waktu Yang Baik Untuk Berdoa

Banyak orang berdo'a secara berjamaah, tapi ada yang mengatakan bahwa ini adalah perbuatan bid'ah, tolong jelaskan.

Kau lihat orang-orang berdo'a secara berjamaah dalam berbagai tempat seperti mesjid atau pengajian, kuburan, pada saat hari perayaan Islam, dan lain-lain. Jadi, salah satu orang mengangkat tangannya untuk berdo'a, kemudian orang-orang yang lain tinggal mengatakan "Aamiin, aamiin, aamiin."

Dan do'a berjamaah ini sebenarnya adalah bid'ah idafiyah. Bid'ah haqiqiyah adalah kesesatan yang dibuat-buat tanpa ada dasarnya dalam hukum syariah sama sekali. Tapi bid'ah idafiyah mempunyai dasar dalam hukum syariah tapi orang-orang salah mengartikan. Do'a berjamaah adalah bid'ah idafiyah karena ada hadist Rasulullah S.A.W. dimana dia bersabda "Di akhir setiap shalat, do'a akan diijabah." Jadi kebanyakan orang salah mengerti tentang hadist ini sehingga mereka menganggap bisa berdo'a setiap selesai shalat dan mereka juga melakukannya secara berjamaah.

Tapi do'a yang dilakukan Rasulullah S.A.W. di akhir setiap shalat, seperti yang dikatakan sebagian ulama, adalah do'a sebelum salam. Juga ada ulama lain yang mengatakan bahwa Nabi berdo'a setelah salam. Do'a itu adalah "Allahumma ini a'udzubika min adzabil qabri wa min ‘adzabin nari wa min fitnatil mahya wal mamati wa min fitnatil masihid dajjal."

Tapi tidak ada yang berpendapat bahwasang imam berdo'a untuk para jamaah dan para jamaah hanyamengucapkan "Aamiin." Ini tidak pernah dilakukan di zaman Nabi S.A.W.

Bid'ah ini terjadi karena kurangnya pengetahuan, sehingga orang-orang tidak belajar do'anya, jadi hanya sang imam-lah yang hafal do'a itu. Jadinya sang imam yang memimpin mereka dan mereka tinggal mengucapkan "Aamiin, aamiin, aamiin." Praktek ini telah dilakukan selama bertahun-tahun dan sekarang seakan-akan menjadi bagian dari agama Islam, sampai-sampai jika kau pergi ke masjid dan tidak berdo'a berjamaah seperti ini, maka mereka pikir do'amu tidak akan dikabulkan, kau dikatakan belum memenuhi shalat secara komplit.

Jadi solusinya adalah kita harus menghafalkan do'a itu dalam bahasa Arab dan berdo'a sendiri-sendiri. Wallahu'alam.

Sebagian orang, mengakhiri do'a dengan mengecup ibu jari dan mengusap mata mereka. Katanya merekamendengar Rasulullah S.A.W. melakukan hal ini, jadi benarkah demikian dan bolehkah ini dilakukan?

Ini tidak boleh dilakukan. Ini berasal dari hadist palsu. Jadi ini adalah tindakan yang tidak ada dasarnya dalam Islam dan harus dihindari.

Apakah kita boleh berdo'a ketika menjadi imam dalam shalat? Dan do'a apa yang boleh diucapkan oleh imam dalam shalat? Apakah do'a itu hanya bisa dilakukan pada saat rukuk atau pada saat sujud saja, sehingga setelahnya kita tidak boleh berdo'a lagi? Misalnya setelah berdo'a dalam sujud, maka kita tidak boleh berdo'a lagi pada saat tasyahud akhir sebelum salam?

Jika kau mengimami orang-orang dalam shalat berjamaah, kemudian kau berdo'a dalam rukuk atau sujud, kau dapat meminta apapun kepada Allah. Dan jika kau mengikuti imam, ketika kau rukuk atau bersujud, kau juga dapat berdo'a apapun setelah mengucapkan kalimat Subhana rabbiyal adzim dalam rukuk, atau Subhana rabbiyal a'ladalam sujud, masing-masingnya diucapkan 3 kali.

Lalu ketika kau sedang dalam tasyahud akhir sebelum salam, kau juga dapat berdo'a apapun yang kau mau, dan sang imam juga dapat berdo'a apapun yang dia mau, tidak ada batasannya.

  • Do'a yang Dilakukan di Antara Adzan dan Iqamah
  • Pada Hari Jumat Sebelum Maghrib
  • Pada Saat Sepertiga Malam yang Terakhir
  • Ketika Hujan Turun
  • Ketika Sedang Bepergian
  • Seorang Wanita pada saat Melahirkan Anaknya
  • Do'a Orangtua Kepada Anaknya
  • Berdo'a Ketika Sujud
  • Ketika Sedang Berpuasa
  • Di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan dan Malam Lailatul Qadar
  • Seorang Muallaf yang Baru Saja Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
  • Do'a seorang ibu atau seorang ayah kepada anaknya Insya Allah dikabulkan.

No comments:

Post a Comment