Search This Blog

Feb 3, 2014

Diskusi Arda Chandra dan Esra Alfred Soru; Penebusan Dosa dan Keselamatan dalam ajaran Kristen (2)

💬 : 0 comment

Arda Chandra :

Saya menangkap penjelasan anda pak Esra Alfred Soru. Apakah ada ayat alkitab yang mencatat bentuk suatu perbuatan baik yang harus dijalankan orang yang percaya..? sama halnya dengan bentuk perbuatan jahat seperti : membunuh, berzina yang jelas dinyatakan larangannya dalam alkitab.

Adakah misalnya : bersikap dermawan, sedekah, menolong orang, dll..

Esra Alfred Soru :

Ada banyak. Misalnya

Saling menolong :
Galatia 6:2 : Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.

Sabar / Mengampuni :
Kolose 3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Dan masih banyak perbuatan baik lainnya :

Rom 12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. 12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. 12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. 12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
12:12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! 12:13 Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! 12:14 Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
12:15 Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! 12:16 Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai! 12:17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! 12:18 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! 12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. 12:20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Arda Chandra :

Termasuk :
Matius 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu..
1 Petrus 1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,

Esra Alfred Soru :

Ya!

Arda Chandra :

Semua yang tercatat dalam firman tersebut adalah bentuk dari perbuatan baik, namun sekalipun dijelaskan bentuk perbuatannya sepanjang tidak dilakukan atas dasar iman maka semua perbuatan tersebut tidak bisa dikatakan sebagai perbuatan baik. karena bukan termasuk perbuatan baik, maka orang yang mengerjakan kebaikan tersebut tidak akan mendapatkan keselamatan. Konsep keselamatan menurut Kristen bukan hanya terkait dengan keselamatan di akhirat/surga tapi juga keselamatan dalam menjalani hidup di dunia. Orang tidak beriman yang melakukan perbuatan baik menurut alkitab tidak akan hidup bahagia, tidak sejahtera, penuh kesengsaraan jiwa karena jauh dari Yesus.

Suatu ajaran agama akan dikonfirmasikan orang dengan fakta kehidupan yang dijalani sehari-hari, ketika ada 'discrepancy' maka pemuka agama tersebut akan mendapatkan pertanyaan logis. Ini berlaku untuk semua agama termasuk Islam juga..

Manusia dalam menjalani kehidupan memiliki fakta tentang bentuk perbuatan dan nilai dosa dan kebaikan dari perbuatan tersebut terkait dengan iman.

Yang paling tinggi adalah kekafiran. Kita tidak akan bisa mengatakan :"Kafir karena iman", karena ini akan berkontradiksi. Orang kafir pasti tidak beriman, orang beriman pasti tidak kafir, tidak bisa digabung..

Berikutnya bentuk perbuatan seperti berzina dan mencuri. Model perbuatan ini tetap dikatakan sebagai dosa namun ada bobot-bobotnya. Tidak ada perbuatan ini bisa dikatakan :"saya berzina atas dasar iman..", atau "Saya mencuri karena iman..". Orang yang berzina dan mencuri pasti tidak beriman ketika melakukan perbuatan tersebut terlepas apakah setelah itu mereka kembali dalam kondisi keimanan yang baik.

Namun ada bentuk perbuatan yang sebenarnya bersifat netral dalam kehidupan, bisa merupakan dosa dan bisa juga merupakan perbuatan baik. Sengaja saya mengangkat contoh : membunuh untuk mengetahui bagaimana konsep Kristen dalam menilainya. Dalam penilaian sesuai fakta kehidupan, membunuh bisa dikatakan suatu kedzaliman kalau atas dasar niat yang jahat, misalnya seperti yang saya kemukakan : membunuh orang-tua karena ingin dapat warisan, membunuh untuk merampok, dll, namun sebaliknya penilaian manusia jadi terbalik ketika perbuatan yang sama dilakukan atas dasar membela diri. Para pejuang kemerdekaan Indonesia melakukan perang (artinya membunuh lawan) dan itu dinilai suatu perbuatan baik, mereka disebut sebagai pahlawan yang berjasa. Untuk kasus yang hampir sama, para pahlawan Kristen dalam perang Salib melakukan peperangan dan pembunuhan atas panggilan agama, ini merupakan suatu kebaikan (sekurang-kurangnya berdasarkan nilai yang ada pada waktu itu).

Dengan adanya konsep Kristen yang menyatakan : pembunuhan apapun alasannya adalah suatu dosa, maka ini memunculkan masalah yang serius dalam menilai perjuangan para pahlawan kemerdekaan, pejuang perang salib, dll. Mereka yang diperlakukan sebagai pahlawan berjasa akan dikatakan telah melakukan dosa dari sudut nilai-nilai Kristen. Apalagi pejuang tersebut bukan beragama Kristen, tidak ada penebusan dosa, padahal apa yang mereka lakukan memiliki pengarun yang besar termasuk untuk umat Kristen sekarang dalam menjalankan agama mereka..

Bagimana anda mau menjawab pertanyaan ini..??

Esra Alfred Soru :

[[[[Semua yang tercatat dalam firman tersebut adalah bentuk dari perbuatan baik, namun sekalipun dijelaskan bentuk perbuatannya sepanjang tidak dilakukan atas dasar iman maka semua perbuatan tersebut tidak bisa dikatakan sebagai perbuatan baik. karena bukan termasuk perbuatan baik, maka orang yang mengerjakan kebaikan tersebut tidak akan mendapatkan keselamatan. Konsep keselamatan menurut Kristen bukan hanya terkait dengan keselamatan di akhirat/surga tapi juga keselamatan dalam menjalani hidup di dunia. Orang tidak beriman yang melakukan perbuatan baik menurut alkitab tidak akan hidup bahagia, tidak sejahtera, penuh kesengsaraan jiwa karena jauh dari Yesus.]]]]

Esra ; Konteks pembahasan kita adalah keselamatan dalam artian masuk surga. Jangan dilarikan pada keselamatan dalam menjalani hidup di dunia.
=====

[[[[Suatu ajaran agama akan dikonfirmasikan orang dengan fakta kehidupan yang dijalani sehari-hari, ketika ada 'discrepancy' maka pemuka agama tersebut akan mendapatkan pertanyaan logis. Ini berlaku untuk semua agama termasuk Islam juga..
Manusia dalam menjalani kehidupan memiliki fakta tentang bentuk perbuatan dan nilai dosa dan kebaikan dari perbuatan tersebut terkait dengan iman.
Yang paling tinggi adalah kekafiran. Kita tidak akan bisa mengatakan :"Kafir karena iman", karena ini akan berkontradiksi. Orang kafir pasti tidak beriman, orang beriman pasti tidak kafir, tidak bisa digabung..]]]]

Esra : tergantung iman pada siapa. Karena kita bisa mengatakan suku tertentu yang adalah kafir tetapi mereka memganggap diri mereka tidak kafir dan kitalah yg kafir. Jadi kafir juga sebenarnya beriman yakni beriman pada kekafirannya itu.
=====

[[[[Berikutnya bentuk perbuatan seperti berzina dan mencuri. Model perbuatan ini tetap dikatakan sebagai dosa namun ada bobot-bobotnya. Tidak ada perbuatan ini bisa dikatakan :"saya berzina atas dasar iman..", atau "Saya mencuri karena iman..". Orang yang berzina dan mencuri pasti tidak beriman ketika melakukan perbuatan tersebut terlepas apakah setelah itu mereka kembali dalam kondisi keimanan yang baik.]]]]

Esra : Kelihatannya anda melihat iman sebagai sesuatu yang bisa muncul dan hilang pada saat tertentu. Kristen tidak memahami demikian. Kristen percaya seseorang yang beriman bisa saja jatuh dalam dosa / mekakukan dosa tertentu karena faktor2 lain misalnya kelemahan, dsb tetapi itu tidak lantas menjadikan dia bukan orang beriman. Daud orang beriman. Dia tidak menjadi ornag tidak beriman ketika dia berzinah dengan Betsyeba. Dia adalah orang beriman tetapi pada saat itu ia jatuh dalam dosa.
======

[[[[amun ada bentuk perbuatan yang sebenarnya bersifat netral dalam kehidupan, bisa merupakan dosa dan bisa juga merupakan perbuatan baik. Sengaja saya mengangkat contoh : membunuh untuk mengetahui bagaimana konsep Kristen dalam menilainya. Dalam penilaian sesuai fakta kehidupan, membunuh bisa dikatakan suatu kedzaliman kalau atas dasar niat yang jahat, misalnya seperti yang saya kemukakan : membunuh orang-tua karena ingin dapat warisan, membunuh untuk merampok, dll, namun sebaliknya penilaian manusia jadi terbalik ketika perbuatan yang sama dilakukan atas dasar membela diri. Para pejuang kemerdekaan Indonesia melakukan perang (artinya membunuh lawan) dan itu dinilai suatu perbuatan baik, mereka disebut sebagai pahlawan yang berjasa. Untuk kasus yang hampir sama, para pahlawan Kristen dalam perang Salib melakukan peperangan dan pembunuhan atas panggilan agama, ini merupakan suatu kebaikan (sekurang-kurangnya berdasarkan nilai yang ada pada waktu itu).]]]]

Esra : Pembunuhan secara umum adalah dosa. Apapun alasannya. Sepanjang Alkitab tidak memberikan pengecualian. Tetapi ternyata Alkitab memberikan pengecualian terhadap hokum tersebut di mana itu tidak dianggap sebagai dosa.
1. Dalam kasus hukuman mati
2. Dalam kasus bela diri nasional.
=======

[[[[Dengan adanya konsep Kristen yang menyatakan : pembunuhan apapun alasannya adalah suatu dosa, maka ini memunculkan masalah yang serius dalam menilai perjuangan para pahlawan kemerdekaan, pejuang perang salib, dll.
Mereka yang diperlakukan sebagai pahlawan berjasa akan dikatakan telah melakukan dosa dari sudut nilai-nilai Kristen. Apalagi pejuang tersebut bukan beragama Kristen, tidak ada penebusan dosa, padahal apa yang mereka lakukan memiliki pengarun yang besar termasuk untuk umat Kristen sekarang dalam menjalankan agama mereka..
Bagimana anda mau menjawab pertanyaan ini..??]]]]

Esra : Ini sudah saya jelaskan di atas. Tetapi saya sendiri merasa bahwa perang salib adalah sesuatu yang salah. Kristus tidak pernah mengajarkan penyebaran agama dengan menggunakan kekerasan / peperangan seperti itu. Apalagi kalau itu ditunggangi kepentingan-kepentingan politik.

Arda Chandra :

[[[[Esra ; Konteks pembahasan kita adalah keselamatan dalam artian masuk surga. Jangan dilarikan pada keselamatan dalam menjalani hidup di dunia.]]]]

Arda : Baiklah pak Esra Alfred Soru saya tidak akan memperdalam soal ini dan biarlah menjadi suatu pertanyaan yang akan dijawab dilain waktu, karena mau tidak mau orang memang akan bertanya..

[[[[Esra : tergantung iman pada siapa. Karena kita bisa mengatakan suku tertentu yang adalah kafir tetapi mereka memganggap diri mereka tidak kafir dan kitalah yg kafir. Jadi kafir juga sebenarnya beriman yakni beriman pada kekafirannya itu.]]]]

Arda : Betul pak, saya memakai istilah 'kafir' bukan untuk orang yang tidak beriman kepada Islam, tapi tidak beriman kepada suatu ajaran agama menurut agama tersebut. jadi saya adalah kafir menurut Kristen, anda adalah kafier menurut Islam. Penjelasan saya tetap saja berlaku karena kekafiran dan iman adalah 2 hal yang berkontradiksi, tidak bisa dimasukkan dalam 1 himpunan. kafir = tidak iman, iman = tidak kafir, maka tidak bisa menggabungkan iman dan kafir, seperti juga halnya menggabungkan A dengan -A dalam satu himpunan.

[[[[Esra : Kelihatannya anda melihat iman sebagai sesuatu yang bisa muncul dan hilang pada saat tertentu. Kristen tidak memahami demikian. Kristen percaya seseorang yang beriman bisa saja jatuh dalam dosa / mekakukan dosa tertentu karena faktor2 lain misalnya kelemahan, dsb tetapi itu tidak lantas menjadikan dia bukan orang beriman. Daud orang beriman. Dia tidak menjadi ornag tidak beriman ketika dia berzinah dengan Betsyeba. Dia adalah orang beriman tetapi pada saat itu ia jatuh dalam dosa.]]]]]

Arda : Rupanya Kristen memiliki konsep orang tetap beriman sekaligus melakukan dosa pada saat yang sama. kalau begitu memang benar contoh apa yang saya sampaikan, bahwa Hitler atau Bush tetap beriman ketika melakukan pembunuhan, para pahlawan perang salib tetap beriman ketika melakukan peperangan, sama halnya seperti Daud yang tetap beriman ketika melakukan perzinahan..

Lalu mengapa anda meragukan keimanan para pahlawan perang salib, Hitler, dll kalau anda tidak meragukan keimanan Daud..??

[[[[Esra : Pembunuhan secara umum adalah dosa. Apapun alasannya. Sepanjang Alkitab tidak memberikan pengecualian. Tetapi ternyata Alkitab memberikan pengecualian terhadap hokum tersebut di mana itu tidak dianggap sebagai dosa.
1. Dalam kasus hukuman mati
2. Dalam kasus bela diri nasional.]]]]

Arda : Wah..ini jadi lain lagi pak Esra Alfred Soru sebelumnya anda mengatakan membunuh adalah dosa apapun niat dan alaasan yang mendasarinya, sekarang mengatakan ada pengecualiannya.. kalau dalam kasus bela nasional saja bisa dikatakan tidak berdosa, lalu mengapa dalam hal bela agama dan keimanan masih dikatakan berdosa..?? mana yang lebih tinggi nilainya menurut anda..??

Satu hal lagi soal menilai suatu pembunuhan pak Esra Alfred Soru, terkait dengan pengorbanan Ibrahim dan pembunuhan Yesus Kristus..

Kalaulah Ibrahim waktu itu menolak perintah Tuhan untuk membunuh anaknya, maka justru tidak membunuh akan dinilai sebagai suatu dosa, sebaliknya melakukan pembunuhan merupakan perbuatan mulia karena dikategorikan sebagai kepatuhan kepada Tuhan.

Demikian juga dengan peristiwa pembunuhan Yesus. Seandainya Yahudi dan Romawi tidak membunuh beliau, maka tidak akan ada penebusan dosa bagi umat Kristen, sekalipun niat dari Yahudi/Romawi tersebut didasari dengan alasan yang jahat. Apabila mereka tidak melakukan pembunuhan atas dasar niat jahat tersebut maka Kristen tudak akan mendapat penebusan dosa.

Pembunuhan dilarang oleh firman dan dikatakan sebagai suatu dosa, namun alkitab sendiri mencatat ada pembunuhan yang dilakukan justru meruoakan suatu kepatuhan kepada Tuhan dan mendatangkan kebaikan bagi umat Kristen sendiri.

Bagaimana tanggapan anda soal ini..?? apakah ini juga termasuk pengecualian..?

Ersa Alfred Soru :

[[[[Wah..ini jadi lain lagi pak Esra Alfred Soru sebelumnya anda mengatakan membunuh adalah dosa apapun niat dan alaasan yang mendasarinya, sekarang mengatakan ada pengecualiannya.. ]]]]

Esra : Saya memang mengatakan demikian sebelumnya, tetapi anda juga perlu perhatikan batasan2 yang saya berikan yakni apa yang dikatakan Kitab Suci. Jadi kalau apa yang diperintahkan Kitab Suci haris dilakukan, apa yang dilarang Kitab Suci tidak boleh dilakukan. Apa yang Kitab Suci anggap sebagai dosa kita tidak boleh menganggapnya bukan dosa. Dan apa yang Kitab Suci tidak anggap sebagai dosa kita tidak boleh anggap sebagai dosa. Karena itu pernyataan membunuh dengan alasan apapun tetap dosa juga harus dibandingkan dengan Kitab Suci. Tidak bisa kalimat itu ditafsirkan terlepas dari Kitab Suci. Jadi maksud saya adalah kalau Kitab Suci tidak membenarkan itu, alasan apapun untuk membunuh tetap harus dianggap sebagai dosa.
======

[[[[kalau dalam kasus bela nasional saja bisa dikatakan tidak berdosa, lalu mengapa dalam hal bela agama dan keimanan masih dikatakan berdosa..?? mana yang lebih tinggi nilainya menurut anda..??]]]]

Esra : Karena Kitab Suci tidak pernah membenarkan orang membunuh orang lain demi pertahankan agamanya. Apalagi dalam contoh yang anda angkat yakni membunuh orangtua sendiri
======

[[[[Satu hal lagi soal menilai suatu pembunuhan pak Esra Alfred Soru, terkait dengan pengorbanan Ibrahim dan pembunuhan Yesus Kristus..
Kalaulah Ibrahim waktu itu menolak perintah Tuhan untuk membunuh anaknya, maka justru tidak membunuh akan dinilai sebagai suatu dosa, sebaliknya melakukan pembunuhan merupakan perbuatan mulia karena dikategorikan sebagai kepatuhan kepada Tuhan.]]]]

Esra : Sudah saya katakan bahwa dosa atau tidak harus bergantung Kitab Suci / Firman Tuhan. Nah, mengorbankan anak bagi dewa, adalah sesuatu yang umum di dalam semua agama-agama kafir pada zaman itu. Tetapi mulai zaman Musa, hal seperti ini dilarang (bdk. Im 18:21 Im 20:2-5 Ul 12:31 Ul 18:10 2Raja-raja 16:3 2Raja-raja 17:17 Yeh 23:39). Tetapi pada zaman Abraham, jelas bahwa larangan ini belum ada.

Karena itu memang benar bahwa kalau saat itu Abraham tidak membunuh anaknya, itu menjadi dosa karena itu adalah perintah Tuhan. Dan sebaliknya kalau membunuh anaknya itu adalah tindakan mulia / taat karena itu diperintahkan oleh Tuhan. Tetapi seperti saya katakan di atas, itu tidak bisa jadi patokan untuk saat ini karena belakangan muncul larangan dalam ayat2 yang saya berikan di atas sehingga membunuh anak sendiri seperti dalam kasus Abraham akan menjadi dosa. Dan tentu Tuhan juga tidak akan memerintahkan sesuatu yang Ia sendiri larang bukan?
=======

[[[[Demikian juga dengan peristiwa pembunuhan Yesus. Seandainya Yahudi dan Romawi tidak membunuh beliau, maka tidak akan ada penebusan dosa bagi umat Kristen, sekalipun niat dari Yahudi/Romawi tersebut didasari dengan alasan yang jahat. Apabila mereka tidak melakukan pembunuhan atas dasar niat jahat tersebut maka Kristen tudak akan mendapat penebusan dosa.]]]]

Esra : Betul! Tetapi pembunuhan mereka atas Yesus tidak lantas menjadikan mereka tidak berdosa. Mereka tetap berdosa tetapi Allahlah yang mengubah dosa / kejahatan itu jadi berkat bagi dunia dengan jalan menjadikan pembunuhan atas Yesus itu menjadi cara penebusan dosa manusia. Jadi yang baik adalah Allah bukan para pembunuh itu.

Kis 2:21 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
2:23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
=====

[[[[Pembunuhan dilarang oleh firman dan dikatakan sebagai suatu dosa, namun alkitab sendiri mencatat ada pembunuhan yang dilakukan justru meruoakan suatu kepatuhan kepada Tuhan dan mendatangkan kebaikan bagi umat Kristen sendiri.
Bagaimana tanggapan anda soal ini..?? apakah ini juga termasuk pengecualian..?]]]]

Esra : Sudah saya jawab di atas.

(Bersambung)

No comments:

Post a Comment