Keluarga Muslim di Jepang |
Sekalipun jumlah Muslim di Jepang masih kecil, namun berkembang pesat. Diperkirakan jumlahnya sekitar 110.000 hingga 120.000, termasuk sekitar 10.000 Muslim asli Jepang.
Masyarakat Muslim di Jepang, beberapa waktu lalu tersinggung dengan stigma negatif, ketika polisi menuduh warga Muslim yang teridentifikasi sebagai "teroris".
Meskipun kesulitan yang dihadapi oleh kaum Muslim di Jepang, termasuk citra negatif atas Islam dan Muslim terutama setelah 9/11, ditambah dengan sulitnya menemukan makanan halal, jumlah masjid yang masih sedikit, namun jumlah umat Islam di negeri matahari terbit itu meningkat dari hari ke hari.
"Terorisme adalah aktivitas yang tidak diterima Islam," kata Yenturk yang juga direktur Tokyo Camii, sebuah lembaga yang berfungsi sebagai pusat budaya Islam.
"Saya sendiri dan banyak umat Islam di Jepang mencintai negeri ini dan menganggapnya sebagai rumah kami. Mengapa kami menghancurkan rumah kami sendiri?" tanya Ihsan Bhai, anggot pendiri Islamic Circle of Japan.
Meskipun Islam dianggap agama terbesar kedua setelah Kristen, jumlah Muslim Jepang masih kecil dibandingkan dengan di AS, di mana 2.454.000 muslim hidup atau di Inggris di mana sekitar 1.647.000 Muslim, menurut laporan Pew Research center pada tahun 2009.
Hana Tajima (kanan) |
Selain masjid, menurutnya, terdapat lebih dari 100 mushola atau tempat-tempat sholat sementara yang tersebar di seluruh negeri.
Tanada menjelaskan, Islam masuk ke Jepang sekitar awal tahun 1920-an, ketika ratusan Muslim Turki beremigrasi dari Rusia setelah Revolusi Rusia 1917.
Pada akhir 1930-an ada sekitar 1.000 Muslim dari berabagai asal-usul, kata Tanada. Gelombang berikutnya datang pada 1980-an, ketika gelombang pekerja migran dari Iran, Pakistan dan Bangladesh datang, secara signifikan meningkatkan populasi Muslim.
"Saya percaya perhatian masyarakat akan Islam terus meningkat," kata Tanada.
Tanada yang telah melakukan penelitian terhadap banyak komunitas Muslim di Jepang, menambahkan, ada beberapa faktor membantu peningkatan jumlah populasi Muslim di Jepang, termasuk pertukaran mahasiswa di Jepang dengan universitas lain di beberapa negeri Muslim, disamping migrasi para pemilik usaha dan pekerja Muslim yang telah menyebarkan Islam.
"Ada banyak orang Islam yang telah menikah dan menetap dengan keluarga mereka di Jepang, dan mereka ingin memperdalam pertukaran dengan komunitas mereka. Dan mereka ingin lebih banyak lagi orang memahami agamanya," tandas Tanada.
Lambat laun dunia akan menyaksikan Islam benar-benar akan menyinari seluruh pelosok negeri, insya Allah di bawah naungan Khilafah. Paling tidak hal ini juga diamini oleh salah seorang intelektual Muslim Jepang yang sudah tak asing lagi di Indonesia, yakni Hasan Ko Nakata.
Di depan seratus ribu peserta Konferensi Khilafah pada 2007 lalu ia berbicara tentang Islam dan Khilafah dalam bahasa Jepang. Ko Nakata dengan tegas menyatakan "Saatnya Khilafah memimpin dunia!". Semua ini semakin menambahkan keyakinan bahwa Islam akan meliputi seluruh dunia, termasuk Jepang, insya Allah di bawah naungan Khilafah.
Dalam Sehari, 10 Warga Negara Jepang Masuk Islam
Dr Zakaria Ziyad, kepala Lembaga Kaum Muslimin (LKM), di Jepang mengungkapkan, Islamic Center yang terletak di ibukota Jepang, Tokyo tengah merintis pendirian sekolah Islam pertama di Jepang. Ia menambahkan, sebagian data statistik menunjukkan, dalam sehari, sekitar 10 WN Jepang masuk Islam. Dalam wawancaranya dengan surat kabar ‘Khaleej’ yang terbit di Emirat, Ziyad, mengatakan, saat ini telah dibeli sebidang tanah di dekat Masjid Terbesar di Tokyo. Rencananya akan didirikan sebuah sekolah di areal tersebut. Ziyad, yang mengajar sebagai dosen di Tokyo University dan juga ketua Ikatan Mahasiswa Muslim (IMM) di Jepang menyiratkan, kaum Muslimin di Jepang selalu ragu-ragu untuk membangun masjid. Akibatnya, di seantero Jepang baru ada sekitar 50 buah masjid saja yang harus melayani ribuan kaum Muslimin. Padahal, konstitusi Jepang menyatakan tidak ikut campur dalam permasalahan keyakinan agama.
Sayangnya, kaum Muslimin masih tidak mampu untuk mendirikan masjid, yang sebetulnya merupakan pintu penting untuk menjaga identitas Islam dan kaum Muslimin di Jepang. Ziyad menyebutkan, di antara masjid paling menonjol yang ada di negeri itu adalah masjid ‘Nagoya’ yang didirikan oleh Kementerian Wakaf, Uni Emirat Arab. Pendiriannya saat itu menelan biaya sebesar 1,5 juta Dolar AS yang didesain dengan gaya arsitektur tercanggih. Selain itu, ada juga masjid Besar Tokyo dan Osaka.
Shalat Berjamaah di Masjid Jepang |
Ia mengatakan, semua orang akan mengenal seberapa besar problematika yang dihadapi manakala mengetahui bahwa jumlah imam yang ada saat ini di Jepang tidak lebih dari 5 orang saja.!! Ia menyebutkan, salah satu organisasi Islam di Jepang telah membeli sebidang tanah di dekat ibukota Jepang, Tokyo. Di atas tanah itu, didirikan sejumlah pekuburan yang sedianya menjadi tempat kaum Muslimin yang meninggal dunia dikuburkan secara gratis. Hal ini, mengingat harga tanah di Jepang amat mahal. Demikian pula, dapat menguburkan kaum Muslimin sesuai dengan syariat mereka. Sebab orang-orang Jepang membakar jenazah orang-orang yang meninggal dunia di kalangan mereka. Zakaria mengimbau kepada negara-negara Arab dan Islam agar membantu kaum Muslimin Jepang dengan mengirimkan para Dai yang bekerja menyebarkan pengetahuan Islam.
Dalam waktu yang sama, ia juga meminta yayasan-yayasan dakwah Islam besar untuk meningkatkan kerja kerasnya di Jepang. Hal ini mengingat negeri matahari itu dinilai sebagai ladang yang subur untuk penyebaran dakwah Islam. Ziyad mengatakan, masyarakat Jepang tidak menyimpan rasa benci terhadap Islam ataupun kaum Muslimin. Belum pernah terjadi, ada seorang Muslim yang mengalami kesulitan atau masalah, baik ia seorang WN pribumi Jepang maupun warga pendatang. Ia menyiratkan, pemerintah dan rakyat Jepang memberikan kaum Muslimin kebebasan total dalam menjalankan syiar agama mereka. Ia juga mengatakan, Islam masuk ke Jepang sudah sejak 200 tahun lalu melalui para pedagang Muslim.
Seorang Muslim Asli Jepang Mengumandangkan Adzan |
Pemuka Islam di Jepang |
Sumber: muslimdaily.net dan kaskus
YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/ArceusZeldfer
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam
No comments:
Post a Comment