Search This Blog

Mar 31, 2014

Peristiwa Ketika Ruh dan Jasad Berpisah

💬 : 0 comment



Dalam sebuah hadis dari Aisyah r.a, beliau berkata. "Ketika aku sedang duduk bersila di dalam rumahku. Tiba-tiba Rasulullah Saw. datang dan masuk sambil memberi salam kepadaku. Aku segera berdiri, karena kebiasaanku menghormati dan memuliakannya di waktu beliau masuk ke dalam rumah. "Duduklah, tidak usahlah berdiri, wahai Ummul Mukminin," kata Rasulullah.

Kemudian Rasulullah Saw. duduk seraya meletakkan kepalanya di pangkuan Aisyah, lalu berbaring dan tertidur.

Saat itu Aisyah kemudian mencabuti uban pada janggut Rasulullah, dan ia mendapat 19 rambut yang sudah putih. Dan terlintaslah dalam pikirannya, bahwa Rasulullah akan meninggalkan dunia ini sebelum dirinya, sehingga bertambah satu umat yang ditinggalkan oleh nabinya.
Maka Aisyah menangis, dan air matanya jatuh menetes mengenai wajah Rasulullah. Hal itu membuat beliau terbangun dari tidurnya.
"Apa yang menyebabkan engkau menangis, wahai Ummul Mukminin?" Tanya Rasulullah.

Tetapi Aisyah r.a. diam. Tak mungkin dia menceritakan apa yang terlintas dalam pikirannya tadi
.

"Keadaan bagaimanakah yang menyedihkan bagi mayat?"
Tanya Aisyah kemudian. "Tunjukkan padaku, wahai Rasulullah!" Rasulullah pun berkata,

"Menurut engkau pada saat yang bagaimana?" Rasulullah berkata, balik bertanya.

"Tidak ada keadaan lebih menyedihkan bagi mayat ketika dikeluarkannya jasad dari rumah, di mana anak-anaknya sangat bersedih hati. Mereka sama-sama berkata, 'Oh, ayah. Oh, ibu!' Ayahnya pun berkata pula 'Aduhai anak !"' Jawab Aisyah.

Rasulullah Saw. bertanya lagi: "Itu juga termasuk menyedihkan. Dan manakah lagi yang lebih menyedihkan daripada itu ?" Tanya Rasulullah lagi.

"Yang menyedihkan lagi bagi mayat ketika ia diletakkan ke dalam liang lahat dan ditimbuni tanah diatasnya. Sanak keluarganya semua kembali. Begitu pula anak-anak dan semua orang yang dicintainya kembali. Mereka menyerahkan kepada Allah berserta dengan segala amal perbuatannya," jawab Aisyah r.a.

"Adakah lagi yang lebih menyedihkan dari itu?" Kembali Rasulullah bertanya.

"Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu," jawab Aisyah r.a.

Maka Rasulullah Saw. bersabda:

"Wahai Ummul Mukminin, sesungguhnya yang paling menyedihkan bagi mayat ialah ketika orang-orang masuk ke rumah untuk memandikannya. Maka keluarlah cincin di masa remaja dari jari-jarinya dan ia melepaskan pakaian pengantin dari badannya. Bagi para pemimpin dan pejabat, semua melepaskan topi dari kepalanya untuk dimandikan.

Disaat itu rohnya memanggil, ketika melihat mayat dalam keadaan telanjang. Seluruh makhluk mendengar kecuali Jin dan Manusia yang tidak mendengar. Maka berkata roh, " Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu karena Allah, lepaskanlah pakaianku dengan perlahan-lahan, sebab saat ini aku tengah merasakan sakit karena sakaratul maut."

Dan ketika air disiramkan ke tubuh mayat, maka roh akan berkata, "Wahai orang yang memandikan akan roh Allah, janganlah engkau menyiram air dalam keadaan yang panas dan janganlah pula dalam keadaan sejuk karena tubuhku terbakar oleh lepasnya roh dari tubuh." Dan saat orang-orang yang memandikan, maka berkata roh, "Demi Allah, wahai orang yang memandikan, janganlah engkau gosok tubuhku dengan kuat, sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh."

Apabila telah selesai dimandikan dan diletakkan pada kafan serta tempat kedua telapaknya sudah diikat, maka mayat berkata. "Wahai orang yang memandikanku, janganlah terlalu kuat engkau dalam mengafani kepalaku, sehingga aku dapat melihat wajah anak-anakku dan anggota keluargaku, sebab ini adalah penglihatan terakhirku pada mereka. Adapun pada hari ini aku dipisahkan dari mereka dan aku tidak akan dapat berjumpa lagi sampai hari kiamat."

Apabila mayat dikeluarkan dari rumah, maka mayat akan berkata. "Demi Allah, wahai pelayatku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi jandg, maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim, jangan pula menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari inh aku akan dikeluarkan dari rumahku dan meninggalkan segala yang ku cintai dan aku tidak lagi akan kembali untuk selama-lamanya."

Apabila mayat diletakkan ke dalan keranda, maka berkata lagi mayat. "Demi Allah, wahai jemaahku, janganlah kamu percepatkan aku sehingga aku mendengar suara ahliku, anak-anakku dan sanak keluargaku. Sesungguhnya hari ini ialah hari perpisahanku dengan mereka sampai hari kiamat."

Sekian. Wassalamu'alaikum.

No comments:

Post a Comment