Search This Blog

Jan 27, 2014

Solusi dalam menyelesaikan permasalahan keluarga

💬 : 0 comment


Solusi dalam menyelesaikan permasalahan keluarga

Global pertanyaan

Assalamu’alaikum ustadz,
Saya sudah menikah lama, namun istri saya termasuk istri yang kurang taat kepada suami, kadang permasalahan kecil saja bisa memicu pertengkaran diantara kami. Saya sudah berusaha sabar selama bertahun-tahun dalam hal ini.
Bagaimana solusinya agar istri saya berubah? Saya kasihan kepada anak-anak saya kedepannya.
Note: (pertanyaan diatas ini adalah rangkuman dari penanya tentang permasalahan keluarga yang sedang dialami).

Im****@rocketmail.com

Jawaban

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Semoga Allah subhanahuata’ala senantiasa memberikan keteguhan dan kesabaran dalam menghadapi segala ujian dan cobaan yang sedang anda rasa saat ini.

Yang perlu anda ketahui dan anda yakini saat ini adalah bahwa Allah subhanahuwata’ala sekali-kali tidak akan menguji dan membebani kita dengan segala macam ujian dan cobaan kecuali kita pasti mampu untuk memikulnya. Jadi sebesar apapun cobaan tersebut, tentu kita masih sanggup untuk menuntaskannya.

Namun kita selaku manusia yang lemah, kadang kita selalu terpaku dengan satu pintu saja, sehingga perkara yang sebenarnya mudah dan sederhana, menjadi masalah yang dibesar-besarkan. Dan lalai dengan pintu kemudahan yang sebenarnya selalu beriringan dengan kesulitan yang sedang melanda.

Allah telah berfirman dalam al Quran dalam surat An Insyirah (5-6) yang artinya:
“Maka sesungguhnya bersamaan dengan kesulitan itu ada kemudahan # dan sungguh bersamaan dengan kesulitan itu ada kemudahan.”

Bersama dengan kesulitan yang kita rasakan saat ini, tentu senantiasa ada kemudahan (bukan setelah tetapi bersamaan). Dan sebagai orang yang beriman kepada Allah, seharusnya ujian yang sedang kita rasa tersebut harus menjadi pelajaran bagi kita untuk berintrospeksi diri, membenahi diri. Sebab Allah subhanahuwata’a pasti akan menguji hambaNYA jika Dia cinta kepada hamba tersebut.
Baca: http://www.solusiislam.com/2013/01/ujian-merupakan-keharusan-bagi-mukmin.html
 
Berkenaan dengan masalah yang sedang anda alami saat ini. Kami katakan bahwa semua yang terjadi itu menjadi tugas dan kewajiban anda. Anda adalah seorang kepala rumah tangga, maka anda mempunyai tanggungjawab yang kelak akan ditanya oleh Allah subhanahuwata’ala. Apakah keluarga anda, anak istri anda sudah menjalankan kewajibannya masing-masing atau belum, atau malah sebaliknya.

Oleh karena itu, anda harus bersikap bijaksana dalam menyelesaikan masalah keluarga anda. Masalah yang anda alami ini sebenarnya berawal dari permasalahan yang sangat mudah dan sepele, namun karena tidak segera anda selesaikan, sehingga kerikil-kerikil yang berserakan tersebut kian lama menjadi batu karang yang susah untuk dihilangkan,

Meskipun begitu, anda tetaplah harus yakin pasti akan ada jalan keluar yang telah disiapkan oleh Allah kepada semua hamba-hambaNya, jika memang jalan keluar itu sudah anda minta dan harap dariNYA.


1. Mulailah benahi sikap dan pribadi anda.
Segala penyakit itu datangnya dari hati. Sehingga saat hati tersebut kena noda, segeralah hapus noda-noda tersebut agar tidak membuat hati semakin gelap dan kelam. Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda:

“Sesungguhnya disetiap perkara tersebut ada pembersihnya. Dan permbersih hati adalah dzikrullah (ingat kepada Allah)

Allah lah yang mampu memberikan kita ujian dan cobaan, dan memang hanya Dialah yang mampu meringankan bahkan menghilangkan segala kesedihan dan mara bahaya. Maka mintalah kepadaNYa ampunan, mungkin bisa jadi cobaan yang sedang anda rasa saat ini adalah cerminan dari sikap dan perbuatan anda yang tidak benar, baik yang sengaja ataupun yang tidak sengaja, baik yang terlihat ataupun tersembunyi.

Istri dan anak anda adalah cerminan diri anda. Jika anda adalah seorang laki-laki yang sholeh, insya Allah keluarga yang anda bina pastinya adalah keluarga yang takut kepada Allah, begitu juga sebaliknya. Maka dalam hal ini, jangan sampai anda selalu menyalahkan istri anda terus. Mulailah perbaikan diri, mintalah dan berdoalah kepada Allah untuk kemudahan permasalahan anda, tambahlah ibadah dan shalat anda. Selanjutnya bertawakallah kepadaNya. Insya Allah, Dia akan memberi jalan keluar dari permasalahan anda dari jalan yang tidak anda duga-duga.

Allah telah berfirman dalam al Quran:

ومن يتق الله يجعل له مخرجا و يرزقه من حيث لايحتسب
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah (dengan sebenar-benarnya taqwa) niscaya Allah akan berikan baginya jalan keluar (dari segala permasalahan) dan Dia akan memberikan rizki baginya dari jalan yang tak diduga-duga ” QS At Talaq 2-3)


2. Cari jalan keluar, bukan mencari kesalahan.
Seperti yang telah kami singgung diatas, pada umumnya permasalahan keluarga yang terjadi itu berawal dari masalah yang ‘itu-itu’ saja. Pemicunya bisa berupa hal kecl, namun inti permasalahnnya tetap sama dan belum juga menemukan pemecahannya. Bahkan kadang menimbulkan perang dingin karena antara anda dan sang istri merasa benar dan gengsi untuk mengakui kesalahan ataupun memulai untuk memperbaiki. Semua pihak merasa yang paling benar, dan selalu ‘dia’ yang salah.

Oleh karena itu, cobalah anda mencari momentum yang tepat, waktu yang baik untuk berdiskusi bersama. (seperti saat anda menjadi pengantin muda yang tidak pernah merasa menemukan kesalahan pasangan). Bicaralah dengan cara yang baik, dan utarakan apa yang telah anda rasa saat ini. Dan carilah solusi secara bersama-sama.

Sekali lagi, anda adalah seorang pemimpin, maka anda sepantasnya bisa berdiskusi dengan cara yang baik dan bijaksana. Cobalah memposisikan diri anda sebagai orang yang mengalah demi terwujudnya jalan yang terbaik. Seorang wanita tentu lebih cenderung sensitive dan mudah tersakiti hatinya, maka anda harus tetap sabar dalam berbicara maupundalam mendidik istri anda.
Sampai poin ini sebenarnya sudah cukup untuk menuntaskan permasalahan anda, jika anda memang benar-benar berusaha semaksimal mungkin dalam menuntaskannya. Akan tetapi jika memang dua solusi diatas belum juga menemukan solusi yang tepat, maka masih ada solusi lainnya lagi insya Allah.

3. Solusi Nusyuz
Nusyuz atau dalam istilah Indonesia adalah seorang istri yang telah berani untuk menentang suaminya.
Untuk solusi nusyuz, anda bisa buka artikel kami sebelumnya di link berikut ini:

4. Meminta bantuan keluarga atau kerabat dekat
Dalam al Quran telah diterangkan tentang pemecahan permasalahan keluarga disaat seorang istri melakukan tindakan nusyuz (melawan suami). Silahkan baca juga tafsir atau terjemahan dari  surat An Nisa ayat 34 – 35.

Dan ketika permasalahan yang terjadi memang sudah sangat kronis, dan antara anda dan istri anda sudah tidak mampu untuk mencari jalan keluar, maka jalan lainnya adalah dengan mendatangkan pihak ketiga, baik dari pihak suami ataupun istri.

Allah subhanahuata’ala telah berfirma dalam al Quran:
(Dan jika kamu khawatir timbulnya persengketaan di antara keduanya) maksudnya di antara suami dengan istri terjadi pertengkaran (maka utuslah) kepada mereka atas kerelaan kedua belah pihak (seorang penengah) yakni seorang laki-laki yang adil (dari keluarga laki-laki) atau kaum kerabatnya (dan seorang penengah dari keluarga wanita) yang masing-masingnya mewakili pihak suami tentang putusannya untuk menjatuhkan talak atau menerima khuluk/tebusan dari pihak istri dalam putusannya untuk menyetujui khuluk. Kedua mereka akan berusaha sungguh-sungguh dan menyuruh pihak yang aniaya supaya sadar dan kembali, atau kalau dianggap perlu buat memisahkan antara suami istri itu. Firman-Nya: (jika mereka berdua bermaksud) maksudnya kedua penengah itu (mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberikan taufik kepada mereka) artinya suami istri sehingga ditakdirkan-Nyalah mana-mana yang sesuai untuk keduanya, apakah perbaikan ataukah perceraian. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) segala sesuatu (lagi Maha Mengenali) yang batin seperti halnya yang lahir(An Nisa 35)

Demikian beberapa solusi dalammenyelesaikan masalah keluarga yang mungkin bisa membantu anda, semoga Allah senantiasa menunjukkan kita ke jalan yang Dia Ridhoi. Amin

Dijawab oleh: Ust. Abu Syauqie Al Mujaddid

No comments:

Post a Comment