"Penelitian saya menunjukkan bahwa religiusitas di tempat kerja dapat bertindak sebagai sumber kekuatan, membuat orang lebih tahan menghadapi berbagai tantangan kehidupan kerja," Dr Roxane Gervais, seorang psikolog senior di Laboratorium Kesehatan dan Keselamatan di Stockport, yang melakukan survei, mengatakan kepada Telegraph pada Kamis 9 Januari, demikian sebagaimana dilansir onislam.net.
"Keyakinan pribadi tersebut bisa sangat membantu tidak hanya untuk karyawan, tetapi juga untuk pengusaha yang menyediakan karyawannya dengan zona penyangga."
Melakukan survei terhadap sejumlah pekerja untuk mengukur tingkat kepuasan kerja, Dr Gervais mengklaim bahwa agama membentuk 'penghalang' terhadap ketegangan kehidupan modern.
Penelitian telah menemukan bahwa karyawan yang religius sedikit rentan terhadap kelelahan, kecemasan dan depresi pada tempat kerja. Melihat kehidupan lebih antusias daripada rekan-rekan mereka, pekerja yang relijius percaya bahwa hidup mereka memiliki arti.
"Saat langkah mempercepat pekerjaan dan kehidupan, orang-orang mencari makna hidup, dan generasi muda pada khususnya mencari lebih dari sekedar gaji besar di akhir bulan," kata Gervais.
Hasil studi itu dipresentasikan pada hari Kamis 9 Januari pada Konferensi Tahunan Divisi Psikologi dalam bidang pekerjaan di British Psychological Society di Brighton.
Islam memberikan perhatian lebih pada pekerjaan. Di banyak ayat dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa waktu tidak boleh disia-siakan. Dan pekerjaan merupakan bagian dari ibadah.
Islam adalah agama yang memerintahkan pengikutnya untuk menjadi bagian tak terpisahkan dari kerja dan masyarakat yang produktif.
Mengutip temuan penelitian, Dr Gervais merekomendasikan bahwa manajer harus memahami dan mendukung kereligiusitas karyawan untuk kinerja yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment