Seseorang yang bernama Al Habib Husin bin Ali Assegaf pernah hidup di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kota utama di wilayah Hulu Sungai hingga tahun 50-an ini, bahkan melahirkan banyak habaib yang istimewa. Kandangan terletak 136 Km dari ibukota provinsi Kalsel, Banjarmasin
Yang aneh, makam Habib Husin ‘terkurung’ dalam Kantin Batu Pasar Kandangan. Makam Habib Husin merupakan satu-satunya makam yang ada di dalam bangunan pasar zaman Belanda itu. Pada pusara berupa marmer putih ada tulisan namanya dan tahun meninggalnya: 1893.
Sebagian badan makam itu diambil oleh pemilik kios untuk menaruh barang dagangan berupa sandal dan sepatu. Ada bunga setaman yang telah kering dan kain kuning bekas orang berziarah.
“Sadang maalih-alih kada bisa,” ujar seorang pedagang. Maksudnya, sudah beberapa kali dicoba untuk memindah makam itu ke tempat lain, tapi selalu gagal.
“Dulu, kalau talingkangi muak darah (Kalau ada yang melangkahi makam muntah darah, red),” ujar Jumri, pedagang di sana sejak 25 tahun silam.
kata Habib Syekh Fauzi bercerita ama ana ' dulu ada orng yg berzina di kawasan pasar maka yg berzina itu melengket dan gk bisa di pisahkan sampai orng itu meninggal..
fhoto hasil ulun ziarah ke maqam beliau pada bulan ramadhan
No comments:
Post a Comment